Aku dan Aksara
Tentang Ia... *LIP-0712-2012*
Biru itu berhasil merasuki sukma
Derai air yang pecah di pipinya terasa nyata
Putaran memori mengiringi derap langkah penuh asa
Ternyata sesal itu lebih sakit dari pisah
Kini ia terkapar dirundung duka
Menanti belahan jiwa yang telah pergi direnggut masa
Namun siapa yang kini mematung dan menatapnya lekat-lekat?
Oh, ternyata ia separuh aliran darahnya
Sungguh...
drama ini benar-benar menghipnotis rasa dan jiwa
JINGGA
Ketika jingga menampaki pelupuk mata
Lukisan hijau bersama surya berubah samar menghitam
Terang hari pun kini berganti kerlipan genit lampu-lampu si kuda dan kotak besi
Aku rindu menyapa jingga ini bersamamu
Seperti merindunya langit pada sang biru
Ah,kau dengar?
Tokek pun ikut menyanyikan syair rindunya!
Hahaha...
Kuharap saat ini kita menatap lukisan alam yang sama
Merasakan dingin dan pekat yang sama
Biarkan aku merasa bahwa rindu kita juga sama
Hingga esok fajar datang menyibak kelam
Lalu hatiku dan hatimu kembali bersama asmara yang sempat karam