Informasi Lowongan Kerja

AsMan
kireinahana. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Ah, Perasaan ini Lagi !!!

Jejakmu masih meninggalkan tapaknya di relung hati
Menguap melalui sel-sel neuron
menuju dunia yang terasakan panca indera

Indah,
memang indah...
Namun perih juga tetap menjadi perih!

Tak habis kuberpikir
Ini bukan luka,
namun sakitnya selalu terasa

Perasaan macam apa ini?
Ketika hati meronta menunjukkan kekalutannya
Dan aku masih gelisah dalam resah,
tersiksa dalam bara asmara

Dan sungguh,
bualan kelinci ini benar-benar kurasakan sekarang!!


15 Oktober 2012, 7.35 am

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

GUBUK TUA

Inikah hidup...??
Saat yang tinggi tetaplah tinggi,
sedang yang rendah kian pasrah dengan segala kerendahannya?

Kala sang hangat bersembunyi di balik topeng ketidakberdayaan
Mentari jiwa kian memanas,
memanggang pusara ketimpangan yang semakin jelas tampak di pelupuk mata
Pemilik istana maya menebar pesona,
mencabik asa dan cita penghuni gubuk tua
Anggunnya merayu,
indahnya sungguh memikat indera!

Ke mana perginya empati dan sadar diri?
Juga kasih yang karam ditenggelamkan waktu
Membingkai bara hati yang mengabu merupa sketsa
Tak sadar istana hanya maya,
dan di sinilah nyatanya ia berada...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Just A Little.....

Aku berjalan menyusuri setiap sudut bangunan yang masih kokoh berdiri, meskipun ada beberapa titik yang terlihat sudah harus mendapat sentuhan perbaikan. Entah sudah berapa lama aku berjalan berkeliling di sana, entah kemana pula langkah ini tertuju. Aku tak menemukan arah dan tujuan. Hingga akhirnya aku berhenti di suatu sudut dengan beberapa tiang penyangga dari tembok di sekelilingnya. Sudut itu terletak diantara pintu masuk (sebenarnya ini pintu masuk dari jalan belakang), jejeran mobil-mobil 'orang besar' di lingkungan itu, serta bangunan-bangunan tak begitu besar yang terletak di bawahnya dan dihubungkan dengan tangga yang tak begitu tinggi.
Aku bergeming. Terpaku sejenak melihat tempat itu. Tak ada yang spesial di sana, karena tempat itu bukanlah tempat yang memiliki kegunaan khusus. Apa yang kaupikirkan ketika melihat beranda rumahmu? Begitulah sekiranya sosok tempat itu tercipta. Tanpa pagar atau kursi yang kadang selalu melengkapi beranda beberapa rumah.
Kuseret langkahku ke sana. Sepi... Kubayangkan apa yang selalu kulakukan di sana beberapa waktu yang lalu, beberapa hari yang lalu, beberapa minggu yang lalu, atau mungkin beberapa bulan yang lalu??? Yang pasti, tempat itu pasti sudah sangat mengenalku karena aku kerap sekali menjambanginya. Tapi, itu sebelum hari ini. Ada sesuatu yang berbeda kala aku menjatuhkan badanku dan menyenderkan badanku di tiang penyangganya. Tubuhku menghadap ke belakang bangunan yang di bawah itu. Oh, seperti ada sesuatu yang hilang! Ya, sekarang aku di sini hanya sendiri. Tanpa yang menemani, tanpa tujuan dan alasan pasti mengapa aku di sini :(
Ah, cukup terganggu juga aku melihat orang-orang yang berlalu lalang di sana (tepatnya di belakangku), juga dengan orang-orang yang kerap mendaratkan lirikannya tepat di sosokku. Akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan kembali langkahku yang sempat terhenti ini. Aku melangkah ke arah kiri dari tempat asal aku duduk tadi, menuruni tangga di sebelah kanan setelah melalui beberapa langkah kaki. Kulihat kembali tempat yang tak asing bagiku di sebelah kanan jalan yang sedang kulewati ini. Itu adalah tempat 'dia' berbagi ilmu, memulihkan tenaga setelah beraktivitas, atau kadang juga sebagai tempat kami menunggu sesuatu. Dan lagi, itu dulu... tak seperti hari ini :(
Kulewati tempat berbagi ilmu itu. Kini saatnya aku memasuki area ramai lalu lalang orang-orang. Selain karena aku memasuki jalan utama, di sana juga banyak terdapat tempat mengisi perut. Kuputuskan untuk mengisi perut di salah satu pedagang yang juga menjadi langgananku.
"Biasa, Teh?" tanya si Teteh yang sedang sibuk membantu si Aa'nya melayani pembeli lain saat aku datang.
Aku membalas dengan anggukan dan senyum. Lalu duduk di bangku yang kebetulan kosong sambil menunggu pesananku datang. Kuedarkan pandanganku ke sekeliling. Lagi-lagi kelebatan bayangannya memenuhi pelupuk mataku. Aku merindukan saat-saat kubermanja padanya di sini. Dulu... :(
Lamunanku terbuyarkan si Teteh yang membawakan siomay pesananku. Kuberikan satu lembar Rp10.000-an kepadanya.
"Sok hilap nya, Teh?" ucapnya, ramah.
Ah... sepertinya Teteh itu sudah tau persis tabiat dan favorit langganannya ini ternyata! Setelah semua  bahan yang tersaji di piring kulahap habis dan kumasukkan uang kembalian dari si Teteh ke dompetku, aku memutuskan untuk mengakhiri saja petualangan nostalgilaku ini. Segera kubergegas menuju halte yang biasa digunakan mahasiswa-mahasiswa untuk menunggu angkot atau jemputannya. Setelah sampai di sana, aku cek kotak masuk handphone-ku. Ada satu pesan masuk. Ah, dari 'dia'!!! Batinku melompat-lompat kegirangan. Bagaimana tidak? Aku sudah menunggu kabarnya sejak pertama membuka hari dan sebelum ragaku standby di depan televisi bertemu YM, hehehe
Segera kubuka pesan itu, tak sabar ingin mengetahui kata-kata apa yang tertulis di sana.
Sok, nyarios... bla... bla... bla...
It's not like I hope before! (Aku tuh ngomong apa, ya?)
Intinya, aku gak suka isi sms'nya!!!!! Lagian kalau intinya cuma diminta ngomong, dari dulu aku udah ngomong mau aku apa! Tapi mungkin apa yang aku mau memang gak akan pernah menjadi nyata, atau semoga saja BELUM dan AKAN SEGERA menjadi nyata. Aku ingin 'dia' di sini. Aku ingin 'dia' ada saat keadaanku seperti ini. Demi Allah, aku butuh 'dia' di sini sekarang!! Tapi apa daya, keinginanku hanya sebatas keinginan. Harus ada yang diprioritaskan dari sebuah pilihan. Satu lagi obat penghibur yang sangat kubenci saat ini, yaitu aku harus meyakini kalau 'dia' seperti ini untukku juga.
Yakin??? Siapa yang tahu takdir sebenarnya yang akan terjadi pada diri kita? Siapa yang bisa menggambarkan masa depan kita akan seperti apa? Apa suatu saat nanti perjuangannya itu memang akan kurasakan? Dan lagi, aku harus berpikir positif. Mungkin kutelan saja perihku saat ini dan tetap berharap akan kutuai manis di kemudian hari...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TRANSISI

Kembali... 
Mataku terbuka bersama sekelebat bayangannya 
Sembilu rindu semakin tajam mengiris kalbu 
Kenangan-kenangannya mencabik hari yang terselimuti sepi 

Aku terluka, namun tanpa sebab 
Air bening di pelupuk mata kembali mengaliri pagi 
Dengan langkah tak berpengiring, ragaku terseok-seok 
Entah berapa lama lagi hujaman waktu ini akan berpenghujung 

Mengertikah, kau... 
Aku tak menginginkan kisah seperti ini 
Namun apa daya, aku pun tak dapat memilih!



pada 20 September 2012 pukul 8:54

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAK

Lembaran nyata menggores luka 
Kisah lama terkubur keadaan hampa 
Dibalik tawa dan bangga aku menjerit 
Kenapa jarak ini terasa begitu sulit dan sakit??? 

Lihatlah, 
Dia telah menemukan dunianya sendiri! 
Untuk dia, dirinya, mereka, dan dirimu 
Mengertilah... 
Yakin kau bisa melangkah melewati terjalnya dunia 
tanpa dia... 

Ah, aku benci suara hati itu! 
Aku benci 'obat penenang' itu! 
Aku benci hidup tanpa ruang itu! 
Tapi aku bisa apa bila semua itu benar adanya??? 

Membatin, 
Merintih dalam benak 
Tersayat tajamnya candumu 
Terkoyak kenyataan yang menumpahkan dilema 

Bagaimana aku bisa hidup dengan tak biasa???



pada 19 September 2012 pukul 6:13

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS